Assalaamua’laikum wa rahmatulaahi wa barakaatuh
Bismillahir Rahmanir Rahim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Seratus empat orang lelaki, wanita dan kanak-kanak pada 19hb Desember 1997 telah bertolak dari Jakarta menuju ke Singapura dengan pesawat Boeing 737 nomor penerbangan MI185. Pasti tidak ada seorangpun diantara para penumpang pesawat itu yang menduga bahwa mereka akan menghadapi maut tidak lama setelah mereka bertolak dari Jakarta. Malangnya, pesawat tersebut naas dan jatuh berkeping-keping di Palembang, dekat Sungai Musi dan semua orang penumpang telah terkorban nyawa.
Diseluruh dunia ini tidak terhitung betapa banyaknya orang yang mati dalam berbagai malapetaka seperti itu; bencana alam yang datang dengan tiba-tiba seperti gempa bumi, angin topan, kapal tenggelam, kecelakaan laulintas dan lain-lain lagi. Setiap hari, ada orang yang meninggal bahkan pada waktu anda membaca tulisan ini ada orang yang sedang menghadapi maut. Ramai orang yang berusaha untuk hidup lebih lama melalui senam, berhenti merokok, makan vitamin-vitamin dan sebagainya.
Namun kita tidak dapat menyangkal kenyataan. Pada suatu hari kita akan meninggal dunia juga, dan apa saja yang kita lakukan tidak dapat menghalang tibanya masa itu. Ada yang berkecenderungan bahwa kita tidak akan mati apalagi jika segalanya berjalan dengan baik, jika tidak ada kekurangan, jika ekonomi melambung, suasana aman damai, dan kita cukup makan. Kematian terlalu mudahnya dilupakan.
Yang sebenarnya ialah kematian adalah sesuatu hakikat yang tidak dapat dielakkan oleh siapapun di dunia ini. Ramai juga yang berpendapat bahwa kematian adalah persoalan orang-orang yang sudah tua saja, tetapi sebenarnya, kematian itu tidak memandang umur. Pastinya matahari terbenam setiap hari, kematian pasti akan tiba, sama ada orang yang berkuasa, berpangkat, pandai kaya atau miskin. Kematian itu menjadikan mereka yang berpangkat tinggi sebanding dengan yang miskin atau berpangkat rendah.
Manusia ditetapkan mati hanya sekali saja dan setelah itu akan dihakimi. Anda diminta untuk bersiap sedia dan berwaspada akan datangnya saat kematian dan selepas itu bersiap pula untuk mempertanggungjawabkan segala yang telah anda melakukan sewaktu didunia ini kepada HAKIM AGUNG. Dialah yang berkuasa untuk memasukkan anda ke SYURGA atau mencampakkan anda ke Neraka Jahanam.
0 komentar:
Posting Komentar